Tugas Akhir
Pembelajaran Lagu Daerah Dengan Ansambel Rekorder Di Mts N 5 Sleman Yogyakarta
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Pembelajaran Lagu Daerah dengan Ansambel Rekorder dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembelajaran Ansambel Rekorder di MTs Negeri 5 Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Pembelajaran Lagu Daerah dengan Ansambel Rekorder di MTs Negeri 5 Sleman. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat meningkatkan keterampilan bermain alat musik Ansambel, guru Seni Budaya MTs menggunakan metode pembelajaran kelompok dalam bermain musik Ansambel, mahasiswa jurusan Sendratasik sebagai masukan menggunakan metode yang tepat dan menarik dalam pembelajaran musik Ansambel pada siswa MTs. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Lokasi penelitian adalah MTs Negeri 5 Sleman. Sasaran penelitian adalah Pembelajaran Lagu Daerah dengan Ansambel Rekorder di MTs Negeri 5 Sleman. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisa dengan cara mendeskripsikan dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran Lagu Daerah dengan Ansambel Rekorder di MTs Negeri 5 Sleman dibagi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap persiapan: guru mempersiapkan perangkat mengajar: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, materi pelajaran, siswa mempersiapkan alat-alat musik. Tahap pelaksanaan: tujuan pembelajaran, metode yang digunakan metode ceramah, demonstrasi, latihan, kelompok, dan pemberian tugas. Langkah-langkah pembelajaran meliputi teknik permainan alat musik, permainan introduksi, permainan lagu, permainan coda. Tahap evaluasi: aspek penilaian Pembelajaran Lagu Daerah dengan Ansambel Rekorder. Faktor pendukung meliputi siswa disiplin dalam membawa alat musik, guru menggunakan metode yang tepat, lingkungan keluarga yang harmonis, dan sarana prasarana yang mendukung pembelajaran Ansambel Musik. Faktor penghambat meliputi siswa kesulitan memainkan alat musik, guru terlalu cepat menyampaikan materi, kurikulum Seni Budaya tertulis 2 jam pelajaran ( 1 jam pelajaran Seni Musik dan 1 jam pelajaran Seni Rupa), sarana prasarana belum ada ruang praktek kesenian atau laboratorium musik.
Tidak tersedia versi lain