Tugas Akhir
Figur Wayang Kulit Dewi Sinta dalam Cerita Ramayana
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek-aspek karakter tokoh
wayang kulit purwa Dewi Sinta dari perspektif ikonografi dengan mengambil
sampel gaya Yogyakarta. Penelitian ini penting dilakukan sebagai upaya
mengungkap makna substansial karya-karya seni kriya klasik salah satunya
wayang kulit. Dengan cara ini pengamat seni akan menguak semakin banyak
pemikiran nenek moyang, yang memperkaya khasanah kearifan lokal, sebagai
referensi dalam mengarungi ketidakterbatasan ruang kreativitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan
menggunakan teori utama ikonografi milik Erwin Panofsky. Pendekatan tersebut
digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang tokoh wayang
kulit Dewi Sinta dalam cerita Ramayana, juga metode kualitatif dipakai sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari narasumber. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi,
studi pustaka, wawancara, dan observasi.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Dewi Sinta merupakan wayang
kulit dengan penggambaran janma atau manusia dengan anatomi normal
(sempurna). Wayang putren dengan jenis alusan luruh. Motif artistik dalam
wayang kulit Dewi Sinta merepresentasikan figur putri utama yang memikili
karakter baik sesuai dengan narasi dalam cerita Ramayana. Penggambaran dan
makna dari motif artistik wayang kulit Dewi Sinta tersebut merupakan
pengambaran wanita ideal pada masa lalu baik secara fisik maupun karakternya.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat difungsikan sebagai pedoman dan
pengingat bagi setiap perempuan atau masyarakat umumnya untuk diteladani.
Tidak tersedia versi lain