Tugas Akhir
Membangun Mood Cerita melalui Implementasi Warna pada Tata Artistik dalam Film Fiksi "Lila"
Mood dalam film menjadi salah satu unsur penting untuk menunjukkan
situasi emosional tokoh. Membentuk mood dalam film bisa ditunjukkan pada
warna pada tiap frame cerita. Warna juga menjadi unsur dasar film maker
untuk menuturkan narasinya. Unsur warna pada film juga bisa dibangun dari
editing, pencahayaan, hingga penataan artistik.
Membangun mood cerita Film Fiksi Pendek “Lila”, melalui
implementasi warna pada tata artistik ditunjukkan melalui warna setting,
properti, wardrobe, hingga make up yang mengacu pada tangga dramatik dan
tiga dimensi tokoh. Warna yang ditonjolkan akan membangun suasana cerita
atau adegan yang akan dibangun. Prosesnya ditentukan dengan menganalisis
skenario dan tokoh pada film fiksi pendek “Lila”. Film ini menceritakan
tentang hubungan suami istri yang tidak bisa mempunyai keturunan.
Pembangunan warna ini bisa menunjukkan emosi masing-masing tokoh dan
membentuk suasana cerita, karena pada dasarnya warna bisa
menyeimbangkan emosi dan menciptakan keselarasan dalam kehidupan
sehari-hari.
Konsep warna yang diterapkan adalah warna keselarasan analogus
dengan penggunaan warna dominasi coklat dan hijau secara repetitif dan
penerapan warna komplementer sebagai penanda turning point. Penggunaan
warna pada elemen-elemen artistik diterapkan guna membangun
mood/suasana emosional tokoh dalam cerita melalui rujukan psikologi warna.
Tidak tersedia versi lain