Tugas Akhir
Hong Niao
“Hong Niao” adalah koreografi kelompok yang terinspirasi oleh bentuk
hiasan kepala pengantin wanita Betawi yang bermotifkan Burung Hong. Karya
tari ini memvisualisasikan seorang pengantin wanita Betawi yang ajer dan visual
bentuk fisik dari Burung Hong. Burung Hong dalam kebudayaan Betawi sangat
lekat dengan konotasi seorang perempuan. Burung Hong dapat memberikan kesan
ajer bagi pemakainya. Ajer dalam bahasa Betawi berarti perempuan yang
membawa dirinya dengan lemah lembut, kuat, dan penuh sopan santun. Ajer juga
dapat diartikan sebagai siapnya seorang wanita untuk membangun rumah tangga.
Karya tari ini memvisualisasikan prosesi pemasangan hiasan kepala sang
pengantin yang di dalamnya terdapat proses komunikasi pengantin dengan sang
Burung Hong, sampai pada akhirnya sang pengantin siap dipinang oleh pengantin
laki-laki. Pada karya tari ini tidak divisualisasikan sang pengantin laki-laki akan
tetapi suasana kedatangan sang pengantin laki-laki saat datang untuk meminang
sang pengantin perempuan divisualisasikan melalui bunyi petasan dan koreografi
yang menggunakan properti kembang kelapa.
Gerak yang digunakan adalah gerak-gerak dasar tari Betawi yang terdiri
dari gerak Tari Cokek dan Topeng, serta bersumber dari hasil eksplorasi dan
improvisasi yang bersumber dari bentuk motif Burung Hong. Bentuk Burung
Hong pada bagian hiasan kepala pengantin wanita Betawi menjadi fokus
penciptaan gerak tari berkarakter Burung Hong. Karya tari ini disusun ke dalam
koreografi kelompok dengan penari yang berjumlah 13 (tiga belas) orang penari
perempuan. Iringan musik dalam formatlive music yang berpijak pada kesenian
Gambang Kromong yang dikembangkan melalui penambahan instrumen alat
seperti Bass, Gong Bery dan Hulusi.
Tidak tersedia versi lain