Tugas Akhir
Sistem Pembelajaran Kriya Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Adiwerna Tegal
Seni kriya adalah salah satu warisan budaya yang masih berkembang di Indonesia. Keberadaannya dalam kesadaran budaya Indonesia telah memiliki sejarah yang panjang. Awalnya kriya diajarkan secara turun temurun melalui pembelajaran nonformal atau sering disebut dengan percantrikan . Seiring perkembangan zaman, kriya pun ditarik dan diajarkan melalui pendidikan formal. Salah satunya SMK Negeri 2 Adiwema Tegal adalah salah satu Sekolah Tingkat Menengah yang membuka jurusan kriya dan membuka tiga jurusan yaitu Kriya Logam, Kriya Kayu dan Kriya tekstil. Para guru dan pendidik seni masih mempertahankan aspek keteknikan sebagai dasarnya, seperti yang ada di SMK Negeri 2 Adiwerna Tegal. Selama belajar, mereka selalu dituntut untuk membuat produk fungsional, keteknikan lebih diunggulkan dari pada ekspresi seni, sehingga tidak salah apabila kemudian para siswa menggaris bawahi kriya adalah kerajinan. Meskipun demikian para siswa dapat memahami ilmu kekriyaan yang diajarkan di SMK Negeri 2 Adiwema, meskipun sebatas tentang keteknikan saja . Hal ini dibuktikan dengan kemampuan mereka dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan . Ujian teori kejuruan dan ujian praktek pun bisa mereka selesaikan dengan baik.
Tidak tersedia versi lain