Tugas Akhir
Serune Kalee Dalam Upacara Intat Linto Baro di Banda Aceh
Serune kalee merupakan instrumen tiup yang masih dimiliki masyarakat
Aceh. Keberadaan serune kalee hingga kini digunakan dalam pelaksanaan upacara
intat linto baro, pembukaan acara seremonial, penyambutan tamu, serta perayaan
hari-hari besar Islam. Pelaksanaan intat linto baro menggunakan serune kalee
sebagai bagian dari pelaksanaan tersebut sehingga musik yang dimainkan
memiliki fungsi di dalam masyarakat Aceh. Seni pertunjukan terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok seni fungsi primer dan kelompok seni sekunder.
Pendekatan sebagai payung utama adalah Etnomusikologi dibantu dengan cabang
ilmu Antropologi, Sosiologi, dan Sejarah. Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif. Pelaksanaan intat linto baro mengunakan iringiringan
sebagai tanda rombongan keluarga serta masyarakat adat kampung dari
linto baro menyambung tali silahturahmi serta pengesahan terhadap pemuda dan
pemudi dalam menjalankan hubungan kekeluargaan yang sah secara agama dan
adat. Lagu-lagu yang digunakan adalah Pemulia Jamee serta Ranub Lampuan.
Pelaksanaan tersebut merupakan moment upacara yang sakral bagi masyarakat
Aceh khususnya. Fungsi musik selama pelaksanaan intat linto baro merupakan
sebagai sarana upacara adat, sarana hiburan, dan sarana presentasi estetis.
Pelaksanaan intat linto baro merupakan suatu pelaksanaan simbolik di dalam
masyarakat yang sah secara agama dan adat seseorang melakukan perjalanan
keluarga serta lagu-lagu yang dimainkan telah dikenal oleh masyarakat Aceh.
Tidak tersedia versi lain