Tugas Akhir
Superhero Perempuan dalam Komik di Indonesia (Kajian Feminis – Marxis)
Kehadiran superhero perempuan bukanlah hal yang baru dalam industri komik Indonesia. Nilai-nilai kesuperheroan dalam tokoh perempuan muncul sebagai salah satu bentuk pemberontakan kultural. Sebagai media komunikasi massa, komik memiliki pengaruh yang efektif atas pembentukan citra dan posisi perempuan dalam komik Indonesia. Salah satunya komik “Valentine”, karya Sarjono Sutrisno dan Aswin Mc Siregar yang diterbitkan tahun 2014. Feminis marxis digunakan untuk menganalisa hubungan antara status pekerjaan dan citra perempuan, serta kecenderungan mengidentifikasi kelasisme dengan menggunakan tiga modalitas metodologi visual Gillian Rose, yaitu teknologi, komposisi, dan makna visual. Bertujuan untuk mengetahui representasi superhero perempuan dalam komik di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh Valentine direpresentasikan sebagai sosok superhero perempuan yang memiliki kuasa atas kekuatannya. Tubuh Valetine dibentuk dan dihias menggunakan kostum yang seksi sebagai penegas sosok feminin, sedangkan sisi maskulinitas dari otot-otot bagian tubuhnya menunjukkan konsep perempuan kuat yang tetap tampil cantik. Suatu kecenderungan yang timbul sebagai implikasi dari male gaze yang memposisikan perempuan sebagai objek fetish. Pekerjaannya sebagai pelayan cafe masuk dalam kaum proletar. Selain kecilnya upah yang didapat, pelecehan juga menjadi tekanan yang dirasakannya. Keinginan menjadi aktris membawa Sri menjadi seorang superhero. Adanya pengakuan serta eksistensi akan sosoknya dalam masyarakat ternyata tidak membuat Valentine terlepas dari kendali seorang laki-laki.
Kata kunci: superhero, perempuan, komik, feminis marxis, Gillian Rose
Tidak tersedia versi lain