Tugas Akhir
Camera Movement, Camera Angle, Dan Shot Size, Dalam Membangun Jumpscare Film “The Conjuring II”
Film horror merupakan film yang mengisahkan kejadian-kejadian yang menakutkan. Salah satu teknik untuk membuat ketakutan dan keterkejutan di dalam film horor adalah teknik jumpscare. Teknik jumpscare sendiri merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menakuti dan membuat terkejut penonton dengan memunculkan gambar atau suara menakutkan dengan tiba-tiba. Untuk dapat menimbulkan kesan tersebut secara efektif, diperlukan sebuah rancangan teknis pendukung yang baik. Sebelum muncul jumpscare, pertahanan penonton dibuat lemah dahulu. Penonton dibuat seolah-olah sedang dalam kondisi aman. Adegan pendukung jumpscare ini disebut set-up. Seperti halnya yang terdapat pada film The Conjuring II. Sebelum jumpscare muncul, dibangunlah set-up sedemikian rupa dengan teknik kamera seperti camera movement, camera angle, dan shot size yang dipikirkan matang-matang.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola camera movement, camera angle, dan shot size dalam membangun jumpscare tersebut. Terdapat 16 jumpscare yang akan diteliti dalam skripsi ini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Ketiga teknis kamera pada Jumpscare diurai sedemikian rupa dan dianalisis satu persatu agar mengerti maksud dan fungsi penggunaan dari jenis camera movement, camera angle, dan shot size yang digunakan. Setelah itu kuantitas penggunaan camera movement, camera angle dan shot size juga akan dilihat untuk menyimpulkan bagaimana konstruksi camera movement, camera angle dan shot size dalam membangun jumpscare.
Tidak tersedia versi lain