Tugas Akhir
Penciptaan Pengelolaan Pertunjukan “Keroncong Plesiran” Sekolah Hutan Pinus, Mangunan, Yogyakarta
Pelestarian musik keroncong perlu dilakukan agar tidak punah salah satunya
melalui acara musik keroncong. Dalam upaya melestarikannya dilakukan oleh
generasi muda yang menjadi pelaku musisi musik keroncong. Ada banyak grup
keroncong yang terdiri dari anak muda itu sendiri. Namun grup musik keroncong
di Yogyakarta ini kurang mendapat tempat dalam menunjukan karyanya.
Keroncong Plesiran adalah acara yang dirancang secara kreatif untuk
melestarikan musik keroncong. Menampilkan grup musik keroncong muda di
Yogyakarta. Tidak saja memberikan hiburan namun yang membedakan dengan
acara musik keroncong lainnya adalah Keroncong Plesiran memberikan edukasi
mengenai sejarah musik keroncong kepada pengunjung acara. Metode ini adalah
hasil riset yang telah dilakukan yaitu observasi dan wawancara pada acara musik
keroncong di Yogykarta. Menemukan banyak ide lalu melalui fase inkubasi dan
menghasilkan konsep acara.
Kawasan hutan pinus dipilih karena banyak dikunjungi wisatawan dari
berbagai latar belakang usia. Benang merah dari Keroncong Plesiran adalah
edukasi dan rekreasi. edukasi dilakukan dengan beberapa strategi antara lain,
melalui para penampil, musik kontemporer yang diaransemen dengan musik
keroncong sehingga menghasilkan musik keroncong dengan nuansa yang baru,
MC dan kuesioner. Hasil dari pencapaian dan ukuran keberhasilan acara dapat
dilihat melalui kuesioner yang telah dibagian kepada pengunjung acara. Ada
sebanyak 300 kuesoner yang disediakan, didapatkan hasil dari responden yang
mengumpulkan kertas bertuliskan Ya sebanyak 91% responden yang menyatakan
mendapatkan edukasi dan rekreasi melalui event ini.
Tidak tersedia versi lain