Tugas Akhir
Melestarikan Warisan Budaya Masyarakat Semarang Dengan Dokumenter “Warak Ngendog Dalam Tradisi Dugderan” Menggunakan Gaya Expository
Karya tugas akhir dengan judul melestarikan warisan budaya dengan dokumenter “Warak Ngendog dalam Tradisi Dugderan” menggunakan gaya expository. Dokumenter ini dibuat berdasarkan pada ketertarikan tentang ikon budaya tradisi Dugderan di Semarang sejak tahun 1881. Warak Ngendog merupakan suatu binatang rekaan, kemunculannya hanya ada bersamaan dengan tradisi Dugderan di kota Semarang. Dugderan hadir setiap tahun dan merupakan warisan budaya sejak masa kepemimpinan Bupati Semarang Raden Mas Tumenggung Aryo Purbaningrat. Dokumenter “Warak Ngendog dalam Tradisi Dugderan” ini menggunakan gaya expository yaitu dimana dokumenter ini akan disajikan dengan narasi sebagai penutur jalan cerita serta sebagai kekuatan informasi. Expository dalam dokumenter ini disampaikan berdasarkan statement narasumber yang dibangun oleh sutradara untuk dikomunikasikan kepada penonton secara langsung. Gaya expository dipilih untuk memudahkan penonton dalam memahami informasi dan pesan. Genre dalam dokumenter ini merupakan genre ilmu pengetahuan, diwujudkan untuk mengkomunikasikan suatu informasi budaya yaitu sosok Warak Ngendog dalam kaitannya dengan Tradisi Dugderan yaitu tradisi menyambut datangnya bulan puasa Ramadhan oleh masyarakat Semarang. Dokumenter ini diharapkan dapat memberikan gambaran informasi dan pengetahuan penonton tentang Warak Ngendog pada saat perayaan Tradisi Dugderan. Sebagai warisan budaya leluhur, Warak Ngendog dalam Tradisi Dugderan patut untuk dilestarikan sebagai identitas budaya kota Semarang.
Tidak tersedia versi lain