Tugas Akhir
Besoyong Dalam Pesta Adat Belian Paser Nondoi Di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur
Besoyong berasal dari kata soyong yang berarti mantra atau doa, hingga besoyong artinya adalah sedang mengucapkan atau melantunkan mantra. Besoyong digunakan oleh orang suku Paser sebagai media berbicara kepada roh - roh leluhur dan kepada Sangiyang melalui kehidupan sehari – hari. Besoyong mulai dilantunkan dalam Pesta Adat Belian Paser Nondoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang diadakan setahun sekali. Penelitian ini membahas mengenai bentuk penyajian besoyong kemudian faktor internal dan eksternal pendorong besoyong hadir didalam Pesta Adat Belian Paser Nondoi. Pendekatan teori Alvin Boskoff tentang perubahan sosial diaplikasikan sebagai faktor internal dan eksternal pendorong hadirnya besoyong dalam Pesta Adat Belian Paser Nondoi. Besoyong disajikan secara mandiri dan juga secara ansambel. Faktor internal besoyong hadir ialah untuk menghindarkan dari roh jahat, media memohon cuaca agar tidak hujan selama acara, media pengobatan dan media cari berkah. Faktor eksternal besoyong hadir ialah untuk ekonomi daerah & wisatawan dan sebagai identitas daerah.
Tidak tersedia versi lain