Tugas Akhir
Analisis Lagu Caping Gunung dalam Limbukan Wayang Kulit
Lagu Caping Gunung aslinya, dibuat oleh Gesang tahun 1973, dalam bentuk keroncong langgam Jawa yang disertai bawa. Karena kepopuleran lagunya, karya ini sering ditampilkan dalam berbagai bentuk pertunjukan, bahkan lagu diatonis Caping Gunung tersebut diadopsi dan diletakkan dalam bagian limbukan wayang kulit. Permasalahan yang muncul adalah bahwa lagu tersebut diatonis namun dapat disajikan dalam musik pentatonis yakni gamelan. Kelihatannya lagu yang ditampilkan dalam diatonis maupun pentatonis gamelan sama, namun kenyataannya nada-nada tersebut berbeda antara pitch diatonis dan pentatonis. Perbedaan muncul dalam interval nada (cent) maupun ketinggian nada (herzt). Proses masuknya musik diatonis dalam berbagai musik etnis di Indonesia sudah terjadi sejak lama. Karenanya banyak musik etnis Indonesia, kerap memasukan unsur diatonis dalam musik etnisnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan musikologis dan historis. Bentuk lagu Caping Gunung adalah incipient three-part song form. Analisis yang dilakukan meliputi bentuk musik, lirik, cent dan hertz. Materi lagu yang dibahas yakni dalam pentatonis, namun dicoba dibaca dengan kacamata musikologis.
Tidak tersedia versi lain