Tugas Akhir
Biografi Sunarto
Saat ini seni budaya wayang sudah mulai jarang di pertunjukkan di muka umum sebagai tontonan. Ada beberapa alasan, diantaranya adalah makin menjamurnya sarana hiburan dan informasi alternatif yang sangat variatif mempengaruhi turunnya minat generasi muda terhadap wayang. Seni budaya wayang lebih banyak hanya di minati rata-rata oleh generasi sepuh. Hal ini mengisyaratkan bahwa sebuah nilai telah bergeser. Namun demikian, masih ada tokoh-tokoh yang berperan untuk melestarikan wayang seperti Sunarto, salah seorang pengajar dari ISI Yogyakarta. Peneliti tertarik untuk mengkaji riwayat kehidupan Sunarto disamping beliau merupakan tenaga pengajar di Kampus ISI Yogyakarta, juga merupakan salah satu tokoh yang sudah dikenal di kalangan kriyawan kulit tradisional, khususnya di dusun Gendeng.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode yang digunakan adalah pendekatan historiografi dan sosial. Data dikumpulkan melalui hasil wawancara dengan keluarga dekat Sunarto, teman sejawat/ kolega, serta tetangga di sekitar rumah/ tokoh masyarakat, baik secara langsung kepada subjek maupun tidak langsung.
Hadirnya Sunarto, baik sebagai pengajar maupun anggota masyarakat telah memberi banyak kontribusi bagi kelestarian wayang. Beliau merupakan motivator dan ilmuwan yang senantiasa menjaga nilai tradisi wayang. Sunarto rela menginvestasikan hidupnya untuk mempelajari dan mengajarkan wayang. Buah pemikirannya telah diterbitkan ke dalam buku yang menjadi rujukan bagi para akademisi dan pengrajin wayang dalam berkarya. Buku karangannya tergolong langka, sebab sebelumnya yang banyak beredar hanya mengulas tentang wayang gaya Surakarta. Para akademisi dan pengrajindari berbagai daerah yang ingin belajar tentang gaya Yogyakarta, mereka mengambil dari buku Sunarto.
Tidak tersedia versi lain