Tugas Akhir
Visualisasi Keindahan Wabi Sabi dalam Busana Kulit Art Wear
Wabi-sabi merupakan suatu konsep tentang mencari keindahan dalam
suatu ketidaksempurnaan dalam hidup dan berserah diri pada takdir ataupun nasib
suatu makhluk hidup. Konsep tersebut lebih dikenal sebagai konsep keindahan
yang berasal dari Jepang yang menyangkut tentang deformasi atau
ketidaksempurnaan bentuk. Wabi-Sabi atau The Beauty Of
Imperfect/Impermanently ini menerangkan bahwa keindahan terdapat dalam suatu
ketidakabadian yang bisa ditemukan dalam suatu objek. Wabi-sabi
mengisyaratkan bahwa di dunia ini tidak diciptakan sesempurna bahkan abadi
seperti yang manusia pikirkan, melainkan kita hidup di dalam dunia
ketidakabadian. Di balik ketidakabadian tersebut, terdapat sesuatu hal yang
tersembunyi, dan tentunya memiliki makna di balik itu semua.
Wabi-sabi sebagai pandangan hidup digambarkan menjadi suatu karya
seni, salah satunya dalam bentuk busana art-wear. Art-wear dalam hal
pembuatannya lebih mengedepankan aspek estetika atau keindahannya,
dibandingkan dengan kegunaannya. Pewujudan konsep dikaji dengan
menggunakan pendekatan fungsi fisik seni yang digagas oleh Feldman dan
didampingi oleh pendekatan ergonomi yang dimaksudkan sebagai wujud
pengekspresian seniman terhadap sesuatu yang dilihatnya dan diwujudkan dalam
karya seni yang berhubungan dengan kegunaannya untuk manusia. Karya
diwujudkan dengan menggunakan kulit samak domba dan kambing sebagai media
utamanya dengan mempertahankan struktur bentuk hingga bagian yang cacat agar
dapat merepresentasikan konsep ketidaksempurnaan dari wabi-sabi.
Tidak tersedia versi lain