Tugas Akhir
Céngkok-Céngkok Sulingan Gaya Yogyakarta Versi Ki Honggotomo Dalam Gending Laras Slendro
Skripsi dengan judul “Céngkok-céngkok Sulingan Gaya Yogyakarta Versi Ki Honggotomo dalam Gending Laras Slendro” ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis garap céngkok-céngkok sulingan di dalam gending gaya Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan musikalitas. Ricikan suling berfungsi sebagai penghias gending baik pada uyon-uyon/klenèngan maupun gending iringan. Ricikan suling gaya Yogyakarta berbeda dengan gaya Surakarta. Ricikan suling gaya Yogyakarta mempunyai model yang spesifik yakni, lubang nada yang berjumlah enam buah, nada dasar atau nada tutupan dhadha (3) dan penggunaan satu suling dalam dua laras yaitu laras slendro dan pelog pada gamelan tumbuk nem. Hal ini menimbulkan munculnya teknik permainan céngkok-céngkok sulingan yang merupakan ciri khas gaya Yogyakarta. Tulisan ini berlatar belakang pada fakta yang ada bahwasanya céngkok-céngkok sulingan gaya Yogyakarta semakin sedikit keberadaannya.
Tidak tersedia versi lain