Tugas Akhir
Bentuk Penyajian Beksan Inum Di Pura Pakualaman Daerah Istimewa Yogyakarta
Tulisan ini membahas mengenai “Bentuk Penyajian Beksan Inum di Pura Pakualaman Daerah Istimewa Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali, mendeskripsikan, dan memberi informasi bagi masyarakat tentang bentuk penyajian Beksan Inum di Pura Pakualaman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karenanya pendekatan yang digunakan untuk menjabarkan tujuan penelitian ini adalah dengan pembahasan aspek-aspek koreografinya. Penyajian Beksan Inum di Pura Pakualaman ditarikan oleh empat orang penari laki-laki dengan gerakan madya. Gerakan Beksan Inum sangat spesifik karena diberi ragam gerak pajek sabetan merupakan ciri khas Pura Pakualaman. Bentuk penyajian Beksan Inum di Pura Pakualaman secara keseluruhan terdiri dari 6 bagian. Pertama, lampah dhodhok menuju gawang pokok masing-masing diiringi lagon manyura wetah. Kedua, sembahan trap silantaya, sembahan jengkeng, lumaksana majeng, diteruskan nyamber trisik, diiringi gendhing ketawang boyong laras slendro pathet manyura irama I dan masuk ke irama II. Ketiga, menari ragam gerak pokok dengan ragam gerak miwir gogok, ndongak gogok, panggel gogok dan pajek dengan diiringi gendhing ladrang Inum irama II. Keempat, menari pokok yaitu minum atau toast dengan diiringi gendhing ladrang Inum irama II. Kelima, Mundur gendhing tancep sabetan dan trisik, dengan di iringi gendhing ladrang Inum irama I. Keenam, keluar dengan sembahan sila, sembahan jengkeng, lumaksana ndhadhap dan sila diiringi lagon jugag.
Tidak tersedia versi lain