Penelitian
Organologi Akustika dalam Inovasi ANgklung pada Masyarakat Bandung
Dalam dunia musik, kreativitas selalu mengikuti pelak:u-pelaku seni . Pelaku adalah penggerak dari seni. Jik:a pelaku berubah maka seni pun berubah, berkembang , bergeser atau mati. Perubahan dalam seni tidak dapat dipaksakan juga tidak dapat dihalangi. lnovasi seni adalah hal yang mirip . lnovasi lahir karena motivasi. Pelak:u seni termotivasi atas 2 hal: pertama hal dalam dirinya sendiri dan dari luar dirinya.
Pada alat musik dan kesenia angklung, perubahan tersebut terjadi dari tradisi ke provan . Angklung diatonis, menjadi titik tolak keberangkatan inovasi angklung. Mulai dari media belajar sampai pada kreativitas tanpa batas . inovasi musik berdampak pada banyak hal, misalnya keberagaman sistem tangga nada, keberagaman tehnik bermaio, keberagaman benluk pertunjukan termasuk penggunaan alat teknologi. Teknologi memberi pengaruh besar pada cara pembuatan alat musik, pert1mjukannya, aspek bunyinya (akustika).
Angklung buhun bernada pentatonis, angklung diatonis seperti aogklung gantung, talco! dan toe! merupakan ragam angklung di sekitar Bandung. Kesemuanya menjadi beragam karena adanya inovasi . Dalam inovasi alat musik, biasanya aspek bunyi pun mengalami perubahan, termasuk juga proses pembuatann ya dan bagian-bagian alat musiknya (Organologi) juga mengalami perubahan.
Kata Kunci: Orgaoologi, Akustika lnovasi
Tidak tersedia versi lain