Penelitian
Komunikasi Seni Pertunjukan Teater Kontemporer sebagai Konstruksi Sosial Budaya Masyarakat
Pertunjukan teater kontemporer merupakan media komunikasi seru yang berangkat dari ide/gagasan para seniman untuk mengekspresik:an fenomena fenomena yang tetjadi dalam lingkungan sosial budayanya. Ekspresi pertunjukan. teater dapat menjadi jawaban, harapan, kritik:, gambaran masa lalu, sekarang, dan masa depan kehidupan yang diwujudkan dalam komunik:asi seni melalui komunikasi dramatik:, kinestetik:, musikalisti.k, dan visualistik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menginterpretasi bentukbentuk komunikasi seni pertunjukan teater kontemporer Indonesia yang meliputi; komunikasi dramatik, kinestetik:, musikalistik, dan visualistik sebagai elemen konstruktif yang mampu menjawab permasalahan bangsa, terutama pada ranah sosial budaya. Melalui tujuan penelitian tersebut diharapkan penelitian ini dapat membangun sebuah konsep dan teori komunik:asi seni sebagai pengetahuan bam dan sumber belajar serta memberikan inspirasi bagi kerja kreatif teater kontemporer Indonesia yang bemilai guna bagi masyarakatnya.Metode dalam penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan semangat•
interpretatif dalam perspektif fenomenologis . Metode ini mengedepankan wawancara mendalam, pengamatan berperanserta, dan refleksi diri melalui keija eksperimentasi pertunjukan teater kontemporer Indonesia . Analisis dilakukan terhadap b berapa pertunjukan teater yang mewakili tiap kota, di antaranya kelompok teater CCL Bandung pimpinan Iman Soleh, Kelompok teater Gapit Solo yang dipimpin oleh Pelok, dan kelompok teater Karni Jakarta yang dipimpin oleh Haris Bah.
Hasil penelitian ini rnenunjukkan bahwa pertunjukan teater kontemporer Indonesia adalah sebuah upaya konstruktif terhadap pandangan sosial budaya publik:nya berkenaan dengan • masalah-masalah lingkungannya. Melalui pernentasan mereka, teater menunjukkan isu-isu yang berkembang di wilayah budaya lingkungannya. Teater CCL mengusung permasalahan "tanah" yang digarap rnelalui pertunjukan dengan judul tanah. Teater Kami mengusung permasalahan masyarakat urban di sisi kota metropolitan Jakarta. Sementara teater Gapit/Lungit mengusung permasalahan rakyat sebagai tumbal pembangunan dan kuasa pemodal dan pejabat yang diusung melalui lakon "Leng''.
Konsepsi komunik:asi seni secara dramatik, kinestetik, musikalistik, rnaupun visualistik dalam pertunjukan teater kontemporer dapat diadopsi bagi eksperimentasi pertunjukan teater dalam rangka mengkonstruksi pandangan sosial budaya masyarakat. Cara-cara komunikasi tersebut terwujud dalam mengkonstruksi pik:iran yang berupa kritik lingkungan hidup keseharian melalui pertunjukann "Lelakon Gua Dalem". Pertunjukan ini digarap dan dipertunjukkan bagi masyarakat agar memiliki kesadaran lingkungan terhadap adanya kerusakan hngkungan yang ditimbulkan oleh eksploitasi gunung di gugusan Gunung Kromong, Kecamatan Gempol, Cirebon. Melalui pertunjukan tersebut, makna kesadaran lingkungan berkernbang sebagai sebuah bentuk pemuliaan lingkungan yang simbolik, baik bagi lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan seni budaya.
Tidak tersedia versi lain