Tugas Akhir
Fungsi Ansambel Perkusi Ritmis Dalam Interaksi Sosial Pada Anak Tuna Netra Studi Kasus: SLB N 1 Bantul
Anak tuna netra cenderung memiliki masalah yang menghambat perkembangannya, salah satunya pada kemampuan berinteraksi sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fungsi dari kegiatan ansambel perkusi ritmis yang diasumsikan memiliki peran dalam interaksi sosial anak tuna netra, kendala yang dihadapi, serta alasan mengapa ansambel perkusi ritmis baik digunakan sebagai media menciptakan interaksi sosial pada anak tuna netra. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu musik sebagai alat yang baik untuk sarana pengembangan diri dalam aspek kognitif, intelegensi, penalaran, kreatifitas, membaca, dan interaksi sosial. Kegiatan ansambel perkusi ritmis dinilai memiliki fungsi ekstra musikal yaitu sebagai media menciptakan interaksi sosial karena berhubungan dengan aktivitas berkelompok, sehingga baik jika diterapkan pada anak tuna netra yang memiliki masalah dengan interaksi sosial sebagai akibat dari ketunanetraannya. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah kualitatif, dengan subjek 9 anak tuna netra yang duduk di bangku SD SLB N 1 Bantul dan penulis berperan sebagai observasi partisipan.
Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan interaksi sosial pada subjek mulai dari perlakuan pertama hingga perlakuan terakhir, walaupun tidaak stabil. Jadi, kegiatan ansambel perkusi ritmis adalah media yang baik untuk anak tuna netra mengembangkan kemampuan interaksi sosialnya, hanya saja kegiatan ini lebih tepat jika diterapkan pada anak tuna netra murni.
Kata kunci: ansambel perkusi ritmis, tuna netra, interaksi sosial.
Tidak tersedia versi lain