Tugas Akhir
Pembelajaran Ansambel Tiup Di Gereja Batak Karo Protestan (Gbkp) Musik Tiup Kabanjahe, Sumatera Utara
Pembelajaran merupakan suatu proses usaha yang dilakukan suatu individu
untuk memperoleh suatu perubahan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai
tahapan perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam diri
seseorang. Ansambel musik merupakan salah satu cara untuk mencapai ketiga
tahapan perubahan tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pembelajaran di GBKP Musik Tiup (GMT) sudah berjalan selama 34 tahun yang berjalan secara regenerasi (turun-temurun), dengan pengertian senior bertanggung jawab untuk mendidik junior berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang sudah didapat dari senior sebelumnya. Dalam proses pembelajaran ini ada dua tahapan yang akan dilakukan oleh setiap anggota GMT dengan mempelajari dasar bermain musik dan instrumen tiup. Teknik bermain instrumen tiup di GMT menggunakan solmisasi pada saat membaca not balok, dengan kata lain
mempergunakan kunci yang sama pada instrumen transposisi dengan menggunakan
posisi jari/valve (penjarian) sebagai penyesuaiannya. Tidak hanya meningkatkan
keterampilan dalam bermusik, GMT juga merupakan suatu sarana pembentukan
karakter bagi setiap anggota GMT yang meliputi: kedisiplinan, kekompakan,
kekeluargaan, kesopanan, memiliki jiwa pelayanan (rohani) dan kerjasama diantara
sesama anggota GMT baik secara musikal maupun nonmusikal. Dari hasil
pembelajaran ini diharapkan seluruh anggota GMT mampu memainkan instrumen
tiup dengan baik pada saat diundang sebagai pengiring dalam ibadah maupun
perayaan-perayaan besar yang ada di GBKP.
Kata Kunci: Pembelajaran, Ansambel, GBKP Musik Tiup (GMT).
Tidak tersedia versi lain