Tugas Akhir
Fungsi Tari Ngarang dalam Upacara Ritual Belian Di Desa Pait Kabupaten Paser
Paser memiliki kesenian atau tari-tarian yang melekat dengan tradisi atau
adat istiadatnya. Masyarakat Paser sebagian besar masih mempercayai adanya
kekuatan gaib, roh-roh leluhur dan spiritual. Kepercayaan itu masih sangat dijaga
hingga sekarang. Maka dari itu terkadang masih diadakan upacara pada saat
pembukaan lahan untuk bercocok tanam, dengan tujuan agar tanaman tidak
terganggu oleh hama-hama yang akan mengganggu kesuburan tanaman. Upacara
juga dilakukan untuk mensucikan diri dari penyakit, serta gangguan dari roh-roh
halus, upacara ini disebut Belian. Belian merupakan upacara ritual yang
dipercaya oleh masyarakat setempat secara turun temurun mempunyai kekuatan
gaib, roh-roh nenek moyang para leluhur akan hadir dalam upacara ritual
tersebut.
Terkait dengan upacara ritual Belian, di dalamnya terdapat kesenian atau
tarian yang selalu melekat pada upacara ritual tersebut. Tarian yang selalu
melekat pada upacara ritual yang dimaksud ialah tari Ngarang. Tari ngarang bisa
ditarikan lebih dari satu orang. Namun demikian dalam penelitian ini penari
berjumlah satu orang. Tarian dibawakan oleh seorang laki-laki yang bernama
Bintar. Selain sebagai penari, ia juga merupakan tokoh yang penting dalam
upacara ritual belian yang disebut sebagai mulung. Gerak tari cenderung dinamis,
monoton serta tidak memiliki koreografi yang pakem. Penari menari sambil
berjalan ke segala arah, terkadang diselingi duduk. Tarian ini lebih banyak
bergerak pada bagian tangan. Pada pergelangan tangan terdapat properti tari
sekaligus media penyampaian doa yang disebut gitang. Tarian disertai dengan
soyong dari mulung itu sendiri. Soyong merupakan mantra-mantra percakapan
dengan makhluk gaib yang berisikan doa-doa kebaikan dan keselamatan. Tarian
yang bersifat tari upacara untuk kesembuhan ini haruslah ditarikan oleh mulung
sendiri. ketika tidak ada mulung maka tidak ada pula tarian ngarang. Kedua hal
ini harus ada, agar supaya upacara ritual belian terlaksana dan apa yang
diinginkan dapat tersampaikan.
Tulisan ini membahas tentang fungsi tari ngarang dalam upacara ritual
belian, yang ada di desa Pait Kecamatan Longikis Kabupaten Paser. Fungsi tarian
dalam upacara ritual belian tentu saja menjadi titik fokus atau pokok pembahasan
dalam penelitian ini. Upacara belian diselenggarakan dalam rangka bentuk ucapan
syukur dan bayar hajat atas kesembuhan yang diperoleh. Memahami
permasalahan fungsi, pada hakekatnya akan menunjuk pada bentuk yang
disajikan, peralatan apa saja yang digunakan, serta mitos dan hal-hal magis yang
terkandung dalam kehadiran upacara ritual belian tersebut yang menjadi satu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
Kata Kunci : Tari Ngarang, Fungsi, Upacara Ritual Belian
Tidak tersedia versi lain