Partitur/Praktek Musik
Provokasi Visual dalam Lukisan
Praktik melukis selain dimaknai sebagai kebebasan berekspresi secara pribadi,
terbuka suatu kemungkinan dapat mengemban fungsi sosial sebagai kepedulian
pembelajaran dan penyadaran masyarakat. Fenomena kehidupan sosial politik dengan
berbagai gejolak penyimpangan nilai-nilai moral dan etika kemanusiaan merupakan
realitas kegelisahan yang menarik untuk direspon sebagai ide penciptaan karya
lukisan.
Karya lukisan bermakna sosial dapat sebagai media komunikasi antara
seniman dan masyarakat tentang pesan tertentu sebaiknya tetap didasarkan atas
kesadaran bahwa segalanya demi kebaikan dan kemajuan bersama. Namun di sisi lain
nilai personalisasi dan sosialisasi dalam lukisan perlu juga diusahan
keseimbangannya. Pendekatan provokatif dengan muatan pesan tertentu merupakan
suatu kemungkinan sebagai daya rangsang yang mampu membangkitkan tindakan
tertentu atas suatu problem yang terjadi. Nilai provokatif secara visual dapat
diciptakan melalui ungkapan-ungkapan simbolik yang merupakan representasi dari
emosi dan ide-ide sesuai kecerdasan dan kreativitas pelukisnya.
Metode penciptaan karya lukisan dilakukan melalui beberapa prosedur yang
diawali dengan proses pengamatan objek, eksplorasi pengolahan dan pencapaian
bentuk-bentuk visual yang simbolik-provokatif kemudian divisualisasikan dengan
menggunakan bahan tinta berbentuk ball point pada kanvas dengan teknik drawing.
Penciptaan lukisan selain untuk memenuhi kebutuhan berekspresi secara bebas
menampilkan jati diri juga bermakna sosial yang merupakan usaha menjawab dan
menanggapi kegelisahan kehidupan pada zamannya.
Proses interaksi antara seniman dan masyarakat terjadi melalui media lukisan.
Melalui proses pengamatan, pemahaman dan penikmatan terhadap lukisan yang
bernilai provokatif ada keterlibatan dan pemberdayaan sifat-sifat apresiatif, kritis,
demokratis dan tanggung jawab yang bermakna sebagai proses pembelajaran dan
penyadaran hidup bermasyarakat.
Tidak tersedia versi lain