Tugas Akhir
Analisis Representasi Budaya Lokal Banyumas melalui Mise En Scene dan Dialog dalam Film Sang Penari
Penelitian mengenai “Analisis Representasi Budaya Lokal Banyumas Melalui Mise En Scene dan Dialog dalam Film Sang Penari” ini bertujuan untuk mengetahui representasi budaya lokal Banyumas melalui mise en scene dan dialog, dan mengetahui unsur-unsur kebudayaan dalam film Sang Penari. Penelitian ini meminjam teori antropologi yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat untuk melihat unsur-unsur budaya.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan unit penelitian scene yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Populasi sebanyak 120 scene diambil sebanyak 50 scene, yaitu scene-scene yang hanya merepresentasikan budaya lokal Banyumas. Analisis data dilakukan dengan cara pemaparan secara deskriptif scene, mise en scene, dan atau dialog, lalu dianalisis dengan menggunakan budaya lokal yang direpresentasikan dalam scene tersebut. Selanjutnya budaya lokal tersebut dilihat berdasarkan unsur-unsur kebudayaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Film Sang Penari merupakan film yang merepresentasikan budaya lokal Banyumas. Budaya lokal tersebut meliputi kesenian ronggeng dan calung, bahasa Jawa dengan dialek Banyumasan, batik khas Banyumas, makanan tradisional tempe bongkrek, dan lagéyan orang Banyumas. Film Sang Penari memuat tujuh unsur kebudayaan yaitu, sistem kepercayaan, sistem kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, dan sistem teknologi dan peralatan.
Kata kunci : representasi, budaya lokal Banyumas, mise en scene, Sang Penari
Tidak tersedia versi lain