Tugas Akhir
Fenomena Judi Tajen dalam Karya Kriya
Dalam upacara Bhuta Yadnya selalu dirangkai dengan sabungan ayam yang disebut dengan Tajen, dan dimaknai sebagai Tabuh Rah. Masyarakat memahami bahwa tajen dan tabuh rah adalah sama, pada hal keduanya mempunyai fungsi dan makna yang berbeda. Tabuh rah adalah penaburan darah binatang ayam sebagai somia pada para bhuta kala agar mereka tidak mengganggu, sedangkan tajen adalah sambungan ayam yang murni sebagai permainan judi. Belakangan ini banyak upacara yang dijadikan tameng untuk menyelenggarakan tajen oleh para bebotoh. Menjadi sebuah paradoks, ritual yang suci selalu dijadikan media judi tajen untuk mencari kesenangan. Fenomena ini sangat penting untuk dikaji secara mendalam dan holistik, agar permasalahannya dapat dipecahkan dan Bali tidak kehilangan taksu dan kesuciannya. Dilatabelakangi oleh sikap Jengah (motivasi), Yadnya (berbuat), Bhakti (tulus iklas), dan Taksu (kekuatan suci), pencipta mengangkat fenomena ini sebagai sumber ide penciptaan karya Kriya.
Karya yang diciptakan adalah kriya seni, dalam bentuk tiga dimensional. dengan menggunakan kayu trembesi sebagai bahan utama dan dikombinasi dengan material lainnya seperti logam dan bambu. Karya yang diciptakan sebanyak 6 judul dengan ukuran yang bervariasi dan menggunakan teknik pahatan, konstruksi, dan kenteng. Sesuai dengan permasalahannya, penciptaan ini menggunakan pendekatan teori fenomenologi, perubahan sosial dan hermeneutika. Metode penciptaan yang digunakan adalah kombinasi antara Practice Based Research, Metode action, dan metode tiga tahap enam langkah yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan.
Penciptaan Karya ini memiliki kritik sosial dan pesan moral pada masyarakat bebotoh serta mengandung nilai satyam (kebenaran), Ҫiwam (kesucian), dan Sundharam (keindahan), dengan harapan dapat menjadi sesuluh (cerminan) bagi masyarakat Bali, terutama dalam melakukan aktivitas adat dan agama agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Segala upacara agar dilakukan dengan tulus iklas, murni, suci, dan tidak dikotori oleh perbuatan yang bersalah dan berdosa.
Dengan terciptanya karya ini diharapkan mendapat apresiai yang tinggi dari masyarakat dan para pencinta seni sebagai sebuah karya kriya yang inovatif, ekspresif, dan penuh gagasan. Penciptaan ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan karya kriya ke depan sebagai studi komparatif dalam penciptaan karya lebih lanjut yang lebih bervariatif.
Kata Kunci: Fenomena, Judi Tajen, dan Karya Kriya.
Tidak tersedia versi lain