Tugas Akhir
Dinamika Tari Jawa Gaya Surakarta di Luar Keraton Kekade 1940-2000
Penelitian berjudul Dinamika Tari Jawa Gaya Surakarta Di Luar Keraton Dekade 1940-2000 ini merupakan usaha untuk menelusuri dan menemukan perubahan-perubahan bentuk, tema dan fungsi dalam waktu tersebut. Pada awalnya tari gaya Surakarta merupakan budaya imbolik sebagai pusaka dan pertunjukan tari di keraton. Pertunjukan itu berupa tari bedaya, srimpi, wireng dan petilan. Tari-tarian tersebut setelah keluar keraton mengalami perubahan bentuk dalam proses adaptasinya . Hal itu terlihat dari munculnya tari dasar Rantaya, yang bersifat teknis. Rantaya ini kemudian menjadi titik tolak perkembangan tari gaya Surakarta. Gejalanya menunjukkan arah yang kian menjauhi dasar-dasar kulturalnya . Tulisan ini untuk mengetahui arah perubahan itu ,
tujuuannya menemukan nilai-nilai substantif tari pada setiap perubahan bentuk, fungsi dan temanya .. Pendekatannya berpayung pada Etnokoreologi yang menekankanpada pentingnya pemahaman mengenai bahan dan materi yang terkait dengan pola persebaran gaya, sejarah tradisi lisan, teori tindakan, teori gerak, dan konsep estetis koreografis . Pada dimensi historis dilakukan dengan pendekatan multidimensional yaitu tidak anya berhenti pada hasil deskripsi fakta kronologis, tetapi diteruskan dengan pencarian jawaban atas pertanyaan mengapa rerjadi : perkembangan?; kesinambungan?; pengulangan?; perubahan? Langkah-langkah ini perlu agar hasilnya menjadi pengetahuan yang bermakna dan dapat dijelaskan secara lebih luas dan mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekade 1940-1950an tari keraton terpecah menjadi aliran-aliran tari pendapan, misalnya Aliran Jogomatayan yang gesit dan lincah. Dekade 1950-1970 ditandai dengan berdirinya KOKAR, berubah bentuk menjadi tari gaya Surakarta sebagai ekspresi seni yang bertolak dari tari dasar Rantaya dan Hasthasawanda . Dekade ini mengerucut menjadi dua aliran yaitu gaya Konservatori dan gaya Luar. Dekade 1970-1980an, ditandai dengan berdirinya PKJT, terjadi proses reorientasi tari yaitu memadukan unsur tari keraton, tari rakyat dan tari modern . Masa ini bermuara pada kegiatan tari di Sasonomulyo ( 1980-2000an) yang melakukan proses reorientasi teknik-teknik baru disebut latihan “injeksi," kemudian melahirkan gaya Sasonomulya. Pada masa ini enomena tari gaya Surakarta menjadi tiga bentuk yaitu ( 1) tari adisi yaitu gabungan dari gaya Konservatori dan gaya Luar ; (2) rradisi baru yaitu gaya Sasonomulya; dan tari Modern yang berorientasi pada nilai-nilai kontemporer.
Kata kunci: Tari, KOKAR, PKJT, Sasonomulyo , tradisi, modern
Tidak tersedia versi lain