Tugas Akhir
Transformasi Konsep Memayu Hayuning Bawana Dalam Batik Warna Alam
Kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya bencana yang diakibatkan karena orang tidak arif terhadap lingkungan. Atas dasar latar belakang budaya Jawa, melihat fenomena tersebut kemudian penulis mengekspresikannya kedalam karya selendang batik warna alam dengan mentransformasikan konsep Memayu Hayuning Bawana. Memayu Hayuning Bawana, sendiri merupakan konsep hidup orang Jawa yang mengatur tentang hakekat hidup. Pudarnya rasa tepo seliro dianggap sebagai salah satu sebab kerusakkan alam sehingga manusia cenderung mengganggap alam seperti miliknya sendiri.
Metode yang digunakan diantaranya: semiotika dan metode estetis. Metode pengumpulan data, penulis menggunakan: metode observasi, pustaka, dan wawancara. Sedangkan metode penciptaan menggunakan metode eksperimen, perancangan, dan perwujudan. Karya batik tersebut diwujudkan menggunakan teknik batik tulis dengan langkah mendesain, memindah pola, pencantingan, mewarna, penghilangan lilin ( nglorod ) dan finishing.
Berdasarkan tahapan yang dilakukan, penulis mendapatkan beberapa kesulitan yang berkenaan dengan konsep, teknik pembuatan maupun pengolahan bahan karena bagi penulis konsep Memayu Hayuning Bawana merupakan salah satu konsep hidup orang Jawa yang tidak mudah untuk ditelaah namun tetap tercipta hasil selendang batik warna alam yang sesuai dengan konsep Memayu Hayuning Bawana.
Tidak tersedia versi lain