Tugas Akhir
Perancangan Graphic Diary Tentang Kisah Perjuangan Perempuan Porong Paska Luapan Lumpur Lapindo
Bencana luapan lumpur Lapindo yang terjadi sejak 29 Mei 2006 belum mendapatkan penyelesaian yang tuntas hingga tahun 2016. Dari sekian banyak korban, perempuan adalah salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam kehidupan yang serba sulit. Perempuan berperan sebagai seorang ibu dan istri yang memiliki tanggung jawab dan andil yang penting dalam keluarga. Perempuan masih sering dikaitkan dengan peran domestik dan bukan publik, sehingga memberikan kesan bahwa mereka tidak bisa ikut berperan dalam perjuangan perebutan kembali hak keluarganya. Namun dalam perancangan graphic diary ini, ditunjukkan bahwa perempuan yang berada dalam keadaan yang sulit dan terdesak akan menjadi lebih kuat. Mereka menunjukkan tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, juga kesetaraan antara masyarakat dengan pemerintah. Graphic diary adalah media dokumentasi yang dipilih untuk mengemas cerita para korban perempuan supaya dapat diterima oleh masyarakat luas karena mereka adalah orang-orang yang jauh dari kebiasaan berbagi perasaan dan pengalaman di sosial media. Perancangan ini dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil perancangan ditujukan kepada LSM, Organiasai atau komunitas yang bergerak dalam bidang sosial dan kemanusiaan. Perancangan graphic diary ini mengangkat lima tokoh perempuan yang dikemas dengan nuansa hitam putih menggunakan ilustrasi realis semi dekoratif, dengan teknik manual. Material yang digunakan adalah cat air, pensil dan kertas. Menggunakan tipografi handwriting dipilih untuk memberikan kesan natural dan personal. Karya ini bertujuan untuk memberikan dukungan serta apresiasi kepada para korban yang masih berjuang hingga saat ini.
Tidak tersedia versi lain