Tugas Akhir
Orangutan Kalimantan Dalam Karya Sulam Tapis Dan Anyaman Manik
Proses penciptaan karya tugas akhir ini diawali dengan ketertarikan terhadap fenomena alam dan lingkungan yang terjadi di Kalimantan yang merupakan daerah asal tempat tinggal penulis. Banyaknya industri perkebunan kelapa sawit memberikan dampak buruk terhadap habitat orangutan dan kehidupannya yang mempunyai peran penting dalam menjaga kestabilan hutan. Orangutan adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang, berbulu kemerahan dan kecoklatan yang hidup di Indonesia dan Malaysia. Orangutan merupakan hewan langka dan keberadaannya saat ini dilindungi oleh undang-undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Penciptaan karya tugas akhir ini menggunakan pendekatan semiotika dan estetika. Perpaduan seni sulam tapis Lampung dan anyam manik-manik Kalimantan di dalam karya ini menjadikan sebuah keindahan baru yang unik. Simbol ornamen suku Dayak yang terdapat di dalamnya bertujuan untuk memudahkan penyampaian konsep karya. Proses perwujudan mengunakan teknik sulam tapis, sulam payet dan anyaman manik. Bahan utama yang digunakan adalah kanvas, benang sulam, benang katun, benang jahit dan manik-manik. Bahan pendukungnya adalah kulit kayu, kain beludru, kain vinil dan berbagai macam aksesoris.
Tugas Akhir ini menghasilkan sembilan buah karya panel dengan ukuran yang berbeda-beda. Makna karya tersebut merupakan visualisasi dari peristiwa –peristiwa yang dialami orangutan Kalimantan akibat dampak buruk industri perkebunan kelapa sawit. Konsep dalam karya menceritakan tentang karakter dan habitat orangutan, penembakan liar, perdagangan dan penyelundupan orangutan. Karya ini menunjukkan sebuah ekspresi jiwa penulis terhadap lingkungan alam agar kita sadar akan pentingnya melindungi orangutan dan menjaga kestabilan hutan untuk hidup yang lebih baik di masa depan.
Tidak tersedia versi lain