Tugas Akhir
Keberadaan Seni Pertunjukan Emprak Di Pesantren Kaliopak
Emprak merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan rakyat Islam-Jawa yang memadukan unsur musik, tari, dan sastra. Dalam perkembangannya, kesenian ini sering mengalami pasang surut akibat berbenturan dengan berbagai persoalan, baik globalisasi, paham keagamaan, maupun gejolak politik yang sedang terjadi. Berbagai benturan itu mengakibatkan kesenian emprak mengalami dekadensi dalam waktu yang cukup lama. Kemudian dalam beberapa tahun terakhir ini berupaya dihidupkan kembali oleh pesantren Kaliopak. Adanya fenomena dihidupkannya kesenian emprak, diasumsikan memiliki maksud dan tujuan tertentu yang melatar belakanginya, mengingat di pesantren Kaliopak juga terdapat organisasi Lesbumi. Oleh sebab itu, persoalan ini dipandang sebagai bentuk politik kebudayaan, yakni sebuah upaya untuk memperjuangkan apa yang tersimpan di dalam kesenian emprak. Studi kasus ini menggunakan kelompok seni pertunjukan emprak pesantren Kaliopak sebagai objek penelitian, yang beralamatkan di Jl. Wonosari km. 11,5, Klenggotan, Srimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Informan dalam penelitian ini melibatkan pengasuh pesantren Kaliopak, beberapa pelaku, dan ketua Lesbumi DIY. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan dihidupkannya kesenian emprak oleh pesantren Kaliopak dan Lesbumi, merupakan sebuah upaya rekonstruksi identitas masyarakat Islam Jawa, yang diyakini tercermin melalui nilai-nilai spiritual dalam kesenian emprak. Identitas masyarakat Islam Jawa pada hari ini dirasa semakin terkaburkan oleh tekanan globalisasi dan maraknya paham fundamentalisme agama. Dengan demikian, eksistensi emprak dalam konteks ini dimaknai sebagai bentuk ‘perlawanan’ terhadap dua arus besar tersebut
Tidak tersedia versi lain