Tugas Akhir
Analisis Struktural Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Struktur memandang suatu tari dari sisi bentuk atau teks. Berbicara
tentang struktur selalu berhubungan dengan tata hubungan yang ada dalam sajian
pertunjukan, diawali dari motif yang terbentuk sampai pada tataran gugus kalimat
gerak dan bentuk tari secara utuh. Selain itu dari segi konteks dipengaruhi oleh
struktur sosial masyarakat pendukung yang berkaitan dengan nilai-nilai dan gejala
sosial budaya. Oleh sebab itu, dalam mendeskripsikan tari Jaranan Senterewe
Turangga Wijaya harus dapat memilah unsur-unsur yang ada beserta
penghubungnya agar menghasilkan struktur yang bermakna dan dapat ditemukan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan kesenian ini.
Bentuk gerak dalam tari Jaranan Senterewe Turangga Wijaya ini tegas,
kuat, dan dinamis yang menggambarkan karakter pasukan berkuda. Kesenian ini
memiliki beberapa bagian yang terstruktur diawali dengan bagian Introduksi,
bagian Awal Tari yakni Sembahan dan Bumi Langit, bagian Tengah Tari yakni
Jogedan, Dangdutan, dan Jogedan kedua, bagian Akhir Tari yakni Perangan, dan
perang dengan barongan. Secara tekstual, kesenian ini ditinjau dari tata hubungan
hirarki gramatikal yaitu hubungan dimana satuan tataran gramatikal yang dimulai
dari tingkat motif, frase gerak, kalimat gerak, dan gugus kalimat gerak yang
dihubungkan dalam hubungan sintagmatis. Dalam gugus kalimat gerak, bentuk
tari ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Gangsaran, Lancaran, dan Ponoragan.
Secara keseluruhan terdapat tiga hubungan sintagmatis, yaitu berupa penjajaran
gerak, sebuah gerak yang saling mengkait, dan terdapat penghubung dari sebuah
motif untuk menghubungkan ke dalam motif selanjutnya.
Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen menggambarkan
keadaan sosial masyarakat yang merupakan wilayah di pinggir kota, yaitu antara
kabupaten Sleman dan kabupaten Klaten. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberadaan kesenian ini, yaitu: 1) Segi masyarakat pendukung yang dipengaruhi
oleh sistem kemasyarakatan, kekerabatan, religi, dan mata pencaharian; 2) Segi
bentuk pertunjukan yang dipengaruhi oleh perubahan yang bertahap, akibat
adaptasi yang selektif, dan upaya penghidupan kembali pada bentuk-bentuk lama;
dan 3) Segi pencipta seni yang dipengaruhi hubungan sosial kemasyarakatan.
Oleh karena faktor-faktor tersebut, maka kesenian Jaranan Senterewe Turangga
Wijaya ini masih dapat hidup dan diakui sebagai kesenian tradisi milik
masyarakat Dusun Sorogenen.
Tidak tersedia versi lain