Tugas Akhir
Gendhis Gareulis
Rampak Kendang merupakan kesenian tradisional yang berkembang dan tumbuh di daerah Jawa Barat. Rampak Kendang adalah kesenian bermain musik kendang, memukul kendang dengan rampak sehingga menghasilkan gerakan tangan yang lincah, rampak dan atraktif. Rampak kendang dikenal sejak tahun 1970. Kesenian ini awalnya dilakukan oleh laki-laki saja. Seiring berjalannya waktu, perempuanpun juga sering memainkan kesenian ini. Hingga saat ini Kesenian Rampak Kendang tetap menjadi sebuah kesenian yang diminati oleh berbagai kalangan dan menjadi sebuah kesenian yang dipertunjukkan pada acara-acara kenegaraan ataupun acara kesenian rakyat. Ketertarikan penata tari pada obyek rampak kendang ialah dalam segi penyajiannya yang sangat atraktif.
Karya Gendhis Gareulis didukung oleh lima penari perempuan. Motif gerak tradisi yang diolahkembangkan dalam koreografi ini adalah gerak tari jaipongan 3g. yaitu gerak geol (menggoyangkan bagian pinggul ke kanan dan ke kiri secara mengalir dengan posisi tubuh rengkuh atau mendak), giteuk (gerak yang dilakukan patah-patah pada bagian pinggul) dan goyang (gerak yang bisa dilakukan oleh seluruh bagian tubuh secara bersama-sama akan tetapi tetap mengalir dan tidak terputus). Dalam karya ini terdiri dari 3 adegan, yaitu adegan I (ceria, atraktif, kompak dan berinteraksi kepada penonton), II (penolahan gerak geol, giteuk goyang dan gerak pencak silat, tendang, tangkis dan bandul dengan menggunakan properti kulanter), III (pengolahan rampak kendang). Musik yang digunakan dalam karya ini gamelan dengan laras slendro. Suasana yang dihadirkan semangat, ceria dan menonjolkan keakraban dan kerjasama antara pemain musik dan penari.
Tidak tersedia versi lain