Tugas Akhir
Ronggeng Lakon Karma Di Ladang Kurusetra
Karma Di Ladang Kurusetra adalah pertunjukan teater yang akan merefleksikan para penontonnya untuk kembali merenung akan peran hidupnya di dunia fana ini. Seberapa banyakkah kebaikan yang telah diperbuat dan seberapa besarkah kebatilan yang telah ditanamkan dalam kehidupan ini. Mungkinkah setiap bencana yang selalu muncul di sekitar kita adalah juga akibat sumbangsih perbuatan buruk yang bertumpuk? Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, wabah penyakit dan segala yang melanda bangsa ini telah membuat manusia Indonesia hidup dalam bayangan ketakutan yang mencekam. Berangkat dari pemikiran itu perlu kiranya upaya gerakan penyadaran tentang kedekatan manusia kepada sang pencipta dari berbagai tokoh lapisan masyarakat tidak terkecuali para seniman akademis.
Tujuan dari penciptaan ini adalah, pertama, Mencari kemungkinan lain dalam menafsirkan lakon Mahabharatha dengan menghadirkan kisah puncaknya yaitu Barathayudha. Kedua, Menciptakan Ronggeng Lakon dengan menampilkan idiom seni tradisi Sunda kedalam kisah Bharatayudha yang memiliki latar budaya asli India. Dan ketiga, Menghadirkan tokoh-tokoh besar dalam lakon Mahabharata sebagai pelajaran untuk dapat manauladani dari sifat-sifatnya yang terpuji.
Proses penciptaan Karma Di Ladang Kurusetra ditempuh melalui beberapa tahapan dan metode kerja seperti yang dikemukakan Patrice Pavis. Tahapan ini diawali dengan menyeleksi cerita-cerita yang ada dalam kisah Mahabharata untuk diwujudkan menjadi sebuah teks drama. Selanjutnya dilakukan berbagai macam persiapan untuk merealisasikan teks drama tersebut menjadi teks pertunjukan teater.
Tidak tersedia versi lain