Tugas Akhir
Pola Batik Sri Kuncoro Gaya Yogyakarta Dan Gaya Surakarta
"Pola batik Sri Kuncoro tergolong batik klasik tradisional yang langka, dapat digunakan secara umum, dan kapan saja karena bukan pola batik larangan. Pola batik Sri Kuncoro tergolong dalam pola batik semen (dalam urutan pengembangan pola batik semen merupakan urutan ketiga) sehingga perlu untuk dilestarikan untuk mempertahankan eksistensi batik klasik tradisional. Oleh karena itu pola batik Sri Kuncoro memiliki ragam hias yang menarik untuk dikaji.Metode penelitian dengan menggunakan penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui sumber tertulis, pengamatan, wawancara, dan pencatatan data. Dianalisis secara tekstual dan kontekstual. Menggunakan teori estetika Edmund Burke Feldman dan teori simbolik dari teori simbolik Ferdinand de Sausser untuk menguak makna simbolik.Hasil analisa pola batik Sri Kuncoro secara tekstual, pola batik Sri Kuncoro gaya Yogyakarta dan Surakarta memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan terletak pada ragam hias pohon hayat dan makna simbolik. Hanya saja, ragam hias pohon hayat gaya Yogyakarta sulurnya lebih kecil, berwarna hitam, dan di dalamnya sulur terdapat isen
Tidak tersedia versi lain