Tugas Akhir
Pengaruh 'Edan-Edanan' Di Dalam Tari Nirbaya Karya Setyastuti
Tari Nirbaya karya Setyastuti, merupakan sebuah karya tari baru yang berorientasi pada tradisi edan-edanan sebagai sumber penciptaannya. Penciptaan karya tari ini berawal ketika Setyastuti melihat secara langsung tradisi edan-edanan dalam prosesi pernikahan GBPH Cokroningrat, yaitu putra Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Keberadaan edan-edanan dalam upacara temanten agung Kraton Yogyakarta merupakan sebuah ritual adat yang berfungsi sebagai penolak bala. Bentuk edan-edanan menggambarkan wujud orang gila yang dapat dilihat dari unsur-unsur yang ada di dalamnya, seperti pada rias, busana, properti dan gerakannya. Wujud orang gila inilah yang dipercayai dapat mengusir hal-hal gaib yang dapat mengganggu acara. Terinspirasi dari tradisi inilah sehingga dalam tari Nirbaya akan nampak adanya hasil dari hubungan pengaruh mempengaruhi, yaitu pengaruh dari edan-edanan sebagai obyek sumber penciptaan di dalam karya tari baru yang tercipta. Hal tersebut dikarenakan bahwa apa yang ada pada edan-edanan akan dijadikan referensi Setyastuti dalam garap tarinya. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari elemen-elemen edan-edanan yang masih dapat diidentifikasi pada tari Nirbaya. Pengaruh secara visual terdapat pada rias, busana, properti dan gerakannya, sedangkan dari aspek nilai terdapat pada esensi tolak bala yang masih ada pada tari Nirbaya.
Tidak tersedia versi lain