Tugas Akhir
Jejak-Jejak Kassian Cephas Dalam Fotografi Dokumenter
Terminologi yang dipaparkan fotografi adalah merekam keberadaan peradaban manusia sebagai kiprahnya, pengertian tersebut tercermin dalam korelasi antara teknologi (kamera) dan sejarah peradaban. Pemahaman budaya visual telah membuka cakrawala kehidupan sosial masyarakat dunia dan Indonesia khususnya, fotografi hadir dengan caranya sendiri, merekam sebuah peradaban dalam rekaman realitas. Pencapaian visual Kassian Cephas (1845-1912) sebagai fotografer kraton Yogyakarta pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana VII yang monumental dan atas apa yang telah dihasilkannya dalam konstelasi sejarah kebudayaan Indonesia, menjadikan alur cerita sejarah visual dengan kandungan nilai historis yang kuat. Jejak-jejak Kassian dalam fotografi dokumenter adalah representasi obyektif dalam menguak fenomena sejarah. Penelitian dan pemotretan ini merujuk pada penanda-penanda eksistensial yang berkaitan dengan keberadaan Kassian Cephas untuk melahirkan konsesi-konsesi obyektif atas fakta sejarah yang pernah ada. Berdasarkan atas cara pandang penulis tentang sejarah fotografi dan sejarah kebudayaan itulah, jejak-jejak Kassian Cephas termasuk di antaranya gereja di mana ia dibaptis, peninggalan bekas rumahnya dahulu dan juga keberadaan makam sebagai peristirahatan terakhirnya. Fotografi tidak hanya dipandang secara harfiah atas keberadaannya, berkaitan dengan cabang ilmu lain yang dapat membantu dalam proses penelitian dan penciptaan. Antropologi visual merupakan bagian dari antropologi budaya yang terbentuk dari studi dan produksi etnografi fotografi. Tinjauan ilmu tersebut adalah daya ungkap dalam penciptaan fotografi dokumenter secara kualitatif dengan nuansa hitam putih.
Tidak tersedia versi lain