Tugas Akhir
Kriya boneka di Cisurian kecamatan Rajapolah kabupaten Tasikmalaya
Kriya boneka mulai berkembang di kampung Cisurian desa Rajamandala sejak tahun 1984, dirintis oleh Amar Suhana, seorang warga Cisurian. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan boneka adalah kain, dalam hal ini adalah kain bulu. Bahan baku tersebut sebelum dikerjakan pada tahap pembuatan produk, tidak memerlukan pengolahan bahan secara khusus. Kain bulu dapat langsung dikerjakan pada tahap pembuatan boneka. Pada umumnya para kriyawan tidak mempunyai pengetahuan khusus tentang desain, terutama menyangkut model/bentuk produk, sehingga pembuatan produk yang berdasarkan desain sendiri sangat terbatas. Pembuatan produk berdasarkan pada desain yang berasal dari pemesanan, selain itu juga dengan cara meniru produk boneka di pasaran.
Tidak tersedia versi lain