Tugas Akhir
Mentalitas labil sebagai metafor
Mentalitas selalu diasumsikan sebagai hasil proses alami psikologis yang bisa diprediksikan, padahal perkembangan budaya manusia secara fisik & psikologis merupakan rangkaian perkembangan interaksi antara seseorang dengan lingkungan sosialnya.
Untuk menjembatani antara gagasan & imajinasi, penulis menggunakan bahasa metaforis sebagai simbolisasi sebagai paduan antara keduanya. Dalam TA ini penulis memadukan elemen-elemen yang paling sederhana, yakni garis & sedikit arsiran sebagai kekuatan utama dalam gambar, serta dipadukan dengan tempelan-tempelan gambar (kolase) sebagai tambahan dari objek yang digambar secara langsung. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik cetak yang memanfaatkan teknologi mekanis, yaitu teknik cetak biru (Blue Print). Dengan demikian sebagian besar karya grafis ini menjadi berwarna tunggal (biru) atau monochrome. Warna biru ini penulis pilih sebagai keputusan artistik untuk membangun suatu kesan tertentu untuk menimbulkan provokasi dalam mengapresiasikan sesuatu.
Tidak tersedia versi lain