Tugas Akhir
Karakter Putri pada dramatari Klasik di Wilayah Budaya Jawa, Bali dan Sunda
Penelitian ini berupaya untuk membandingkan karakter tari putri pada dramatari klasik di Jawa, Bali, dan Sunda. pengamatan mulai difokuskan dari teksnya baik dari gerak tarinya, kostum, dan rias, maupun cara bertuturnya. Adapun untuk mengupas mengenai faktor2 yang menyebabkan persamaan dan perbedaannya diperlukan pendekatan etnokoreologi yang dipadukan dengan teori, konsep, dan ilmu sejarah, sosiologi, antropologi, dan psikologi. Untuk itu penelitian ini dapat juga disebut menggunakan pendekatan multidisiplin.
Untuk memfokuskan penelitian, ditetapkan tiga dramatari yang dianggap dapat mewakili karakteristik ketiga wilayah budaya, yakni: (1) wayang wong gaya Yogyakarta, mewakili wilayah budaya priyayi Jawa; (2) gambuh Bali, mewakili wilayah budaya triwangsa Bali, dan (3) wayang wong Priangan, mewakili budaya menak Sunda.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) karakter putri dalam dramatari wayang wong gaya Yogyakarta, gambuh, dan wayang wong Priangan ditampilkan sebagai sosok putri yang feminin; (2) karakter putri Jawa lebih mengutamakan kehalusan, keteraturan, dan pengendalian dalam mewujudkan femininnya; (3) karakter putri Bali mengutamakan kontras dan kemandirian dalam mewujudkan femininnya; (4) karakter putri Sunda mencerminkan pribadi yang enerjik, adaptif, dan inovatif dalam membangun femininnya.
Tidak tersedia versi lain