Tugas Akhir
Kritik atas kritik musik
Kritik musik yang lebih dimengerti sebagai tulisan berupa ulasan mengenai musik di media massa (dalam konteks ini surat kabar) di atas dua bidang, yakni musikologi dan jurnalistik. Seorang kritikus yang baik, dalam arti mampu memancarkan musical literacy, dengan demikian tidak hanya dituntut menguasai musikologi, tetapi juga mampu 'menulis' dengan baik, dalam arti mampu mengkonkretkan bahasa musik yang bastrak. Kenyataannya sangat sedikit kritik musik di media massa kita yang mampu memancarkan musical literacy itu. Oleh karena itu, kritik musik yang hadir di media massa cetak tersebut, layak untuk 'didekonstruksi'-sebuah metode kritik yang dipelopori oleh filsuf Perancis, Jacques Derrida. Dari dekonstruksi yang dilakukan terhadap musik klasik, kontemporer, jazz, tampak bahwa banyak terjadi kekeliruan-kekeliruan mendasar, terutama di dalam konteks musikologis. Dari situ pula dapat dikatakan bahwa sangat sedikit kritikus yang baik di Indonesia.
Tidak tersedia versi lain