Tugas Akhir
Sulukan pakeliran wayang kulit purwa gaya Kasunanan dan Mangkunegaran
Sulukan pakeliran wayang kulit purwa gaya Kasunanan dan gaya Mangkunegaran adalah sama - sama sulukan pakeliran wayang kulit gaya Surakarta. Perbedaannya terletak pada lagu dan cakepan (syair) sulukan tersebut. Gaya Kasunanan cenderung menyajikan nada - nada mendatar, sedangkan Mangkunegaran lebih cenderung menyajikan nada - nada bergelombang. Nada mendatar diwujudkan dengan garapan luk njujug, sedangkan nada bergelombang diwujudkan dengan garapan wilet lungung gadhung. Selain itu perbedaan cakepan ditemukan pada jumlah setiap sulukan, yaitu pada umunya jumlah pada sulukan gaya Mangkunegaran lebih banyak dan sumber nyanyian yang diacu tidak hanya berpijak pada serat Bharatayudha dan Ramayana saja, tetapi berupa deskripsi cerita adegan yang akan disajikan.
Tidak tersedia versi lain