Tugas Akhir
Reog jogorogo ditinjau dari aspek sosial budaya masyarakat
Waktu dulu masyarakat Dusun Petung mengenal kepercayaan terhadap roh-roh leluhur atau makhluk-makhluk halus lain yang berada di sekitarnya. Kadang-kadang makhluk-makhluk halus itu menempati suatu tempat yang dianggap keramat, seperti sendhang, perempatan jalan atau tempat lain. Sekarang kepercayaan semacam itu sudah semakin menipis.
Sampai sekarang Reog Jogorogo masih hidup dan selalu berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan sosial budaya masyarakat setempat.
Kehadiran Reog Jogorogo di lingkungan masyarakat, mulai tahun 1951 telah memberikan kepercayaan kepada masyarakat Petung, bahwa pertunjukan reog penduduk yang pada mulanya merasa tidak tentram adnya makhluk halus yang selalu menggangu, menjadi tenang tanpa ada lagi perasaan takut.
Akhirnya dengan upaya dan jerih payah dari anggota kesenian maupun anggota masyarakat, pertunjukan Reog Jogorogo selalu mendapat tempat di hati masyarakat khususnya Dusun Petung.
Tidak tersedia versi lain