Tugas Akhir
Analisis Makna Gerak Langen Beksa Sekar Kusuma Karya Sunaryadi Maharsiwara.
Langen Beksa Sekar Kusuma merupakan bentuk penyajian tari yang dipergelarkan pada peringatan 1.000 hari meninggalnya BRAy. Moerdaningrat. Langen Beksa Skar Kusuma berangkat dari tari klasik Yogyakarta, yaitu tari bedhaya. Inspirasi tari tersebut lebih menonjol pada penyajian geraknya. Gerak yang hadir pada tarian tersebut sudah mengalami stilisasi demi tercapainya maksud t ertentu. TArian ini menghadirkan cerita mengenai kisah hidup BRAy Moerdaningrat yang bermula dari kegiatan sosial hingga akhir ahayatnya.
Gerak yang tersaji merupakan simbol-simbol yang terbentuk untuk mewakili setiap kisah kehidupan dari BRAy. Moerdaningrat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk penyajian dari Langen Beksa Sekar Kusuma dan menemukan makna yang dibalik setiap gerak yang hadir pad sajian Langen Beksa Sekar Kusuma. Pendekatan untuk penelitian ini dengan semiotika. Semiotika merupakan ilmu tanda. Tanda akan selalu mengacu ke suatu yang lain. Mengacu berarti mewakili atau menggantikan. Tanda baru dapat berfungsi bila diinterpretasikan dalam benak penerima tanda melalui interpretant. Jadi Interpretant adalah pemahaman makna yang muncul dalam diri penerima tanda. Artinya, tanda dapat berfungsi sebagai tanda bila dapat ditangkap, simbol-simbol baru yang dihadirkan pada gerak Langen Beksa Sekar Kusuma memiliki makna yang berkaitan dengan kisah hidup BRAy. Morerdaningrat. Gerak dalam hal ini merupakan perwakilan dari pribadi BRAy. Moerdaningrat beserta pengabdian-pengabdiannya bagi masyarakat.
Langen beksa Sekar Kusuma menyajikan gerak yang unik dan variatif untuk mencapai maksud dari cerita yang dibawakan. Cerita tersebut merupakan kisah pengabdian dari BRAy . Moerdiningrat. Dalam penyajian Langen Beksa Sekar Kusuma, simbol-simbol gerak yang tersaji kemudiaan diinterpretrasikan sesuai dengan kegiatan kemanusiaan yang dijhalankan oleh BRAy. Moerdaningrat selama hidupnya.
Tidak tersedia versi lain