Tugas Akhir
Kajian Ikonologi Kartun Editorial Karya Priyanto Sunarto di Majalah Tempo: Studi Kasus Tema Pemilu Orde Baru dan Reformasi
Kartun editorial karya Priyanto Sunarto muncul pada tahun 1977 di Majalah
Tempo dikenal dengan nama “Opini Priyanto S”. Eksistensi Priyanto selama 37
tahun dengan keunikan gaya gambarnya melalui garis-garis yang terkesan
seenaknya dan penggambaran figur yang distortif menjadi ironis ketika
bersanding dengan berita-berita di majalah Tempo yang terkesan serius. Penelitian
ini memfokuskan pada dua hal. Pertama, penjelajahan gaya visual dan konsep
kartun editorial karya Priyanto Sunarto era Orde Baru dan Reformasi. Kedua
mengenai keunikan gaya visual Priyanto yang berhasil mewakili idealisme
jurnalistik majalah Tempo dalam kurun waktu yang panjang. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Ikonografi dan Ikonologi
melalui pemikiran Erwin Panofsky. Ikonografi merupakan cabang dari sejarah
seni yang berkaitan dengan pokok bahasan (subject matter) atau makna dari karya
seni.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh temuan bahwa gaya visual kartun era
Orde Baru penyampaian pesannya bersifat tersamar serta tidak menampilkan
figur-figur presiden, pejabat Negara dan para elit politik. Kedua kartun editorial
era Reformasi digambarkan dengan gaya ungkap yang lebih berani, nakal dan
terang-terangan dan menampilkan figur-figur presiden, pejabat negara dan para
elit politik. Sikap pemerintah era Orde Baru yang represif terhadap kebebasan
pers justru menjadikan Priyanto lebih kreatif dalam menuangkan ide dan konsep
pada kartun editorialnya bila dibandingkan dengan era Reformasi.
Paparan visi dan misi majalah Tempo merefleksikan media yang sangat
mengedepankan berita opini. Segala bentuk berita opini erat kaitannya dengan
prediksi dari sebuah peristiwa atau adegan yang tidak akan mampu ditangkap
dengan kecanggihan teknologi fotografi dan hanya mampu divisualisasikan
melalui ilustrasi kartun editorial. Kartun editorial karya Priyanto memiliki
kontribusi yang sangat besar karena kedudukannya tidak dapat tergantikan oleh
kecanggihan teknologi fotografi sekalipun. Sebagai kartunis Priyanto telah
menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat dan media Tempo melalui karya-
karya kartun editorialnya sebagai ikon majalah Tempo.
Tidak tersedia versi lain