Tugas Akhir
Pranata
Pranata merupakan judul karya tari ini yang diambil dari nama belakang
Dio. Prana berarti nafas dan ta berarti tata, Pranata mempunyai makna mengatur
nafas. Mengatur nafas diartikan sebagai kesabaran. Dio Pranata terlahir dalam
keadaan tidak sempurna, beberapa indra seperti mata, telinga, dan mulut tidak
berfungsi secara normal. Dio menyukai cahaya, berjalan menggunakan tumit
sebagai tumpuan dan tangan kanan selalu bergetar. Dio terlihat sibuk dengan
dunianya sendiri yang merupakan salah satu ciri anak autis. Kondisi yang dialami
Dio dan tiga sosok yang mempunyai konflik batin paling kuat menginspirasi
terbentuknya karya tari ini.
Gerak dasar dalam karya tari ini banyak terinspirasi dari peristiwa
tertabraknya kucing dan tingkah laku Dio yang dieksplorasi berdasarkan
kemampuan dan ketubuhan penata. Keterkurungan merupakan tema dalam karya
tari ini yang diungkapkan melalui konsep nine point dari Horoyuki Miuraa tetapi
dari sudut pandang kubus dalam matematika disadari sebagai kesadaran ruang dan
gerak yang diungkapkan dinamis dan penuh ketegangan. Dirangkai dalam lima
adegan yaitu sekilas sosok Dio dan Ayah, rasa bersalah dan kelahiran, bahasa
isyarat, perbedaan dimensi antara sosok Ayah, Dio, dan Penata, lalu
keterkurungan.
Karya tari Pranata disajikan dalam bentuk koreografi kelompok yang
ditarikan oleh tiga orang penari laki-laki dan menggunakan iringan musik MIDI
(Musical Instrument Digital Interface). Menggunakan busana yang berwarna abu-
abu sebagai simbol diantara hitam dan putih juga dihiasi sentuhan kotak-kotak
sebagai dimensi. Masing-masing busana berbeda menyimbolkan sosok Ayah, Dio,
dan Penata.
Tidak tersedia versi lain