Penelitian
Wayangan Singkat Berbahasa Indonesia Sebagai Alternatif Pengembangan Seni Tradional
Penelitian tahun kedua dengan judul "Wayangan Singkat Berbahasa Indonesia Sebagai Upaya Pengembangan Seni Tradisi", bertujuan ingin menciptakan model pertunjukkan wayang dengan pendek dan menggunakan komunikasi Bahasa Indonesia. Selama ini wayangan memerlukan waktu 4 sampai 9 jam dan bahasa pengantarnya yaitu bahasa daerah atau Jawa. Dengan model ini diharapkan dapat dipakai sebagai media pengembangan pertunjuk wayang di lingkungan dapat dipakai sebagai pengembangan media pertunjukkan wayang, bahkan tidak mengenal sama sekali. Metdoe yang digunakan adalah penciptaan dan pementasan wayang dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia sekaligus sosialisasinya. Hasilnya berupa model pertunjukkan wayang satu lakon dengan narasi, suluk dan tembang berbahasa Indonesia yang ditampilkan oleh peneliti sebagai model. Dengan model ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi seni tradisi wayang yang selami ini hanya dipahami secara multi etnis, menjadi bersifat nasional yakni seluruh bangsa Indonesia bisa memahami.
Tidak tersedia versi lain