Partitur/Praktek Musik
Psikologi Kepribadian
Hal yang membedakan manusia dari makhluk hidup yang lain adalah adanya kejiwaan yang prosesnya bisa dibilang rumit dan kompleks untuk dipahami. Proses itu melahirkan perangai, kepribadan, watak, dan karakter yang unik antar satu dengan yang lainnya. Meskipun rumit, tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari. Kalau diingat bahwa psikologi bertujuan untuk dapat memahami sesama manusia, maka psikologi kepribadian sebenarnya mempunyai kedudukan yang sentral. Di dalam psikologi kepribadian tidak hanya dipelajari satu teori saja. Klasifikasi teori–teori dalam psikologi kepribadian didasarkan atas 1) metode yang digunakan dalam menyusun suatu teori dalam psikologi kepribadian. Yang masuk dalam klasifikasi ini ada teori yang disusun atas dasar pemikiran spekulatif, seperti misalnya teori Plato, Kant, ahli–ahli dari aliran Neo-Kantianisme, Bahnsen, Quetrat, Malapert atau bisa dikatakan teori yang disusun oleh para ahli filsafat. Kemudian ada juga teori yang disusun atas dasar data–data hasil penyelidikan empiris atau eksperimental seperti teori Heymans, Freud, Jung, Adler, Eysenck, Rogers atau bisa dikatakan teori yang dikembangkan pada abad ini.2) titik tolak dalam penyusunan perumusan – perumusan teoritis. Dalam klasifikasi ini ada teori – teori konstitusional (teori mazhab Italia, mazhab Perancis, dsb); teori–teori temperament (misal teori–teori Kant, Meumann, Enselhans, dsb); teori–teori ketidasadaran (misal teori–teori Freud, Jung, Adler, dsb); teori–teori faktor (misal teori-teori Eysenck, Cattel, dsb); dan teori–teori kebudayaan seperti teori Spranger. 3) klasifikasi berdasarkan cara pendekatan. Termasuk dalam klasifikasi ini ada pendekatan tipologis (misal teori–teori Plato, Hipocrates, Galenus, Enselhans), dan pendekatan penyifatan (misal : teori Klages, Allport, Freud, Murphy, dsb)
Tidak tersedia versi lain